SSD (Solid State Drive) merupakan teknologi media penyimpanan yang hadir sebagai sebuah alternatif dari hardisk yang terdapat pada komputer pribadi (PC) maupun laptop, SSD sendiri memiliki keunggulan dalam hal kemampuan membaca tulis yang jauh lebih cepat reliable dengan lebih minim suara hening dibandingkan sebuah harddisk. Dengan adanya faktor keunggulan ini alhasil SSD sering dijadikan pilihan utama untuk para pengguna komputer untuk menjadikannya sebagai drive utama untuk kebutuhan sehari-hari dimulai dari sekedar tempat menginstall system operasi (Windows/Linux) maupun digunakan untuk bermain game dan hal-hal lain yang berkaitan dengan dunia editing.
Tanpa panjang lebar banyak bas-basi pada kesempatan kali ini penulis akan memberikan tips dan trik cara untuk memilih SSD yang bagus termasuk apa saja aspek dan ciri-ciri komponen hardware SSD yang bagus itu, silahkan untuk para pembaca menyimak secara lengkap pada deskripsi dibawah ini:
1. Memastikan SSD yang hendak kita beli sesuai dengan kompatibel pada PC maupun laptop masing-masing.
SSD yang berkualitas
bagus akan tidak berguna apabila tidak kompatibel dengan perangkat komputer
masing-masing, sehingga kita untuk memastikan SSD yang akan kita beli sesuai
dengan persyaratan yang tertera pada vendor PC dan Laptop, perangkat SSD untuk
komputer milik pribadi dibagi menjadi dua kategori diantaranya:
- 2,5 inch : SSD dengan jenis demikian ternyata masih
digunakan pada saat ini baik dalam lingkup pada PC desktop maupun laptop,
bagi kita yang mempunyai casing PC desktop yang hanya support pada drive 3,5
inch kita dapat menggunakan peralatan bernama “HDD Bracket 2,5 inch” dengan
mudah dapat dipesan pada toko online (e-commerce) dan offline terdekat.
- mSATA (mini SATA) : SSD ini hadir umumnya pada seri laptop yang
keluaran lama pada kisaran (2011-2015) biasanya menggunakan konektor
khusus seperti yang terdapat pada gambar 2 diatas, dan sesuai dengan namanya
jalur koneksi yang digunakan adalah model SATA dengan kecepatan yang sama persis
dengan 2,5 inch (6 GB/s).
- M.2 : Karena pada model mSATA tidak akan bertahan lama sehingga muncul standar baru digantikan dengan tipe slot M.2 yang pada intinya mendukung dua jenis SSD M.2 yaitu : M.2 NVMe dan M.2 SATA. SSD M.2 SATA memiliki kecepatan yang sama dengan tipe SSD mSATA maupun tipe 2,5 inch (Max 6GB/s) dikarenakan masih menggunakan transport jalur koneksi SATA, sedangkan pada SSD M.2 NVMe performa jauh lebih cepat dikarenakan menggunakan jalur koneksi tipe PCIe.
Terdapat dua kategori
konektor M.2 yaitu M.2
Type M & B Key yang mendukung kecepatan pada PCIe
x2 serta M.2Type M Key yang mendukung performa kecepatan PCIe x4 yang
lebih cepat tentunya. Pada keduanya sama-sama mendukung baik SSD M.2 NVME maupun
SSD M.2 SATA, walaupun demikian umumnya vendor SSD lebih umum dominan menggunakan
konektor M.2 Type M & B key untuk SSD SATA dikarenakan pada kecepatan PCIe
x2 sudah cukup untuk tipe SSD SATA 6GB/s
2. Memiliki Purna Jual (After
Sales) Yang Baik
Setiap SSD sama seperti
layaknya perangkat elektronik lainnya yang memiliki distributor resmi, alangkah
baiknya untuk memastikan SSD yang akan kita beli distributornya jelas
informasinya siapa serta memiliki after sales yang bagus sehingga memudahkan
kita ketika mengalami kendala dan masalah. Sebagian besar vendor akan memberikan
garansi selama kurun waktu 3 tahun untuk SSD 2,5 inch SATA dan 3-5 tahun untuk
SSD dengan konektor tipe M.2
3. Pada bagian Body
Casing SSD Tidak Boleh Terbuat Dari Bahan Plastik
Bagi kita yang berkeinginan dalam membeli SSD 2,5 inch sebaiknya
memastikan bagian pada body casing yang digunakan tidak terbuat dari bahan
plastik minimal terbuat dari bahan alumunium atau sejenisnya, dikarenakan sifat
body casing pada SSD ini bukan hanya sekedar piranti pembungkus saja namun dilain
sisi juga sebagai pendingin dari komponen yang berada di dalam SSD itu sendiri.
Penggunaan bahan plastik dapat membuat panas (kalor) yang keluar dari komponen akan
terperangkap di dalam ,sehingga lama kelamaan akan membuat temperatur suhu menjadi
naik tinggi dan membuat umur pada SSD menjadi lebih pendek berbeda sekali dengan
alumunium yang bersifat menghantarkan panas (konduktor) sehingga hal demikian
dapat dihindari.
4. Pada SSD M.2 Juga Harus dalam Kondisi Dingin Dengan Heatsink
(Optional)
Pada SSD M.2 baik itu yang berbasis SATA maupun tipe NVMe juga
disarankan tetap dalam kondisi temperature dingin, apalagi pada posisi SSD
jenis demikian akan lebih rentan mengalami kenaikan temperatur suhu yang tinggi
dikarenakan pada posisi yang terkena minim sirkulasi udara di casing, sehingga sangat
disarankan untuk membeli SSD M.2 yang sudah dilengkapi fasilitas heatsink
seperti pada gambar di atas. Namun apabila SSD M.2 yang sedang kita bidik tidak
terdapat fasilitas heatsink itupun tidak masalah karena banyak sekali
bertebaran heatsink SSD M.2 pada toko online.
5. Mempunyai tambahan
Software Pendukung Sendiri
SSD dapat bekerja tanpa membutuhkan adanya driver ataupun
perangkat lunak khusus, namun terkadang saya menemukan beberapa kasus dimana
banyak kalangan orang yang mengecek temperature suhu pada SSD mereka pada
aplikasi yang diperuntukan untuk harddisk seperti contohnya HDD Sentinel
misalnya dan menemukan temperatur suhu pada SSD mereka sangat tinggi dan tidak
seharusnya, untuk mencegah hal demikian akan terjadi sebenarnya sebagian besar
vendor pembuat SSD sudah menyiapkan penunjang software tambahan yang dapat kita
install sebagai contohnya adalah merk Adata SSD Toolbox yang tertera pada
gambar diatas.
Dengan keberadaan software ini dapat membaca temperature suhu pada
SSD lebih tepat dan akurat dengan dilengkapi dengan fitur tambahan seperti
mengetahui berapa kecepatan performa pada SSD, serta berapa banyak data yang
telah dibaca (read) dan tulis (write), secure erase, contact support dsb
Sekian informasi dari penulis, apabila ada kurangnya mohon ditambahkan pada kolom komentar .Dan terima kasih para pembaca dimanapun kalian berada yang sudah mampir.
0 komentar:
Post a Comment